“MENDIDIK ANAK DI
ZAMAN NOW”
Ada tiga poin utama untuk mendidik anak di zaman sekarang
saat ini
zaman yg serba moderent yg pengaruhnya luar biasa dampaknya
luar biasa maka kita harus berhati –hati dalam mendidik anak –anak kita saat ini kawan.
Anak tidak hanya di
bekali ilmu teori pengetauan saja atau teori
agama saja
anak tidak hanya di titipkan atau di didik disekolah saja atau
lembaga pendidikan lainya
Mendidik anak tidak hanya kita memasrahkan anak pada
gurunya/ustadnya saja
Kita sebagai orangtua harus punya andil yg besar dalam
mendidik anak.
lalu bagaimana dan
apa yang di lakukan orang tua dalam
mendidik anak , kalau kita se bagai orang tua tidak punya pengetauan untuk
mendidik anak baik agama atau umum?
kawan Renungkanlah….
Saat ini telah banyak sekolahan madarasah lembaga pendidikan
pesantren.di sekitar kita…
kalau kita memang tidak bisa mendidik anak dengan pengetauan yang ada saat ini .maka langkahnya
Pertama.
Titipkan anak kita ke
lembaga pendidikan tersebut yg kita anggap punya kritibel pendidikan yg
memadai..
biar anak –anak kita di ajari oleh guru-gurunya. ustad –ustadahnya
tentang pengetauan baik umum atau agama.
Kedua.
Orang tua tetap punya andil besar dalam kacah pergolakan
pendidikan anak-anak nya
Orang tua dalam pengetauan baik umum atau agama masih kurang
lalu langkah apa yg di ambil untuk mendidik anaknya tersebut bagi orang
tua…teman
-
Mendidik anak
versi orang tua yang awam dari pengetauan. baik agama atau umum(maaf).
Didiklah anak dengan cinta, kasih sayang,
kelembutan cinta, sentuhlah anak dengan empati cinta, perhatian,
kalau belajar pelajaran temani dia…
beri perhatian/dukungan, tungguin dia
belajar sampai selesai
walau kita terasa letih atau lelah.luangkan
waktu kita menemani anak kita belajar .
itu didikan moral yang luar biasa bagi ortu
untuk anaknya”perhatian, cinta, empati,kasih sayang”
“PERHATIAN”
-
Untuk orang tua dalam mendidik anak perlu di
ketauinya..oleh orang tua kawan….yaitu mendidik anak itu tidak hanya dengan nilai bentuk luarnya
saja berupa mengajari anak kita berupa pelajaran secara dhohir/nyata di sekolah
sekolah/lembaga pendidikan lainya.
tapi kita sebagai orang tua wajib mendidik anak kita dengan kekuatan
bathiniyah kita .orang tua wajib mendoa kan /riadhoh untuk anaknya dalam
jenjang pendidikanya atau dalam kehidupan anaknya.
Do ‘a kan anak anak kita agar success dalam
belajar agar success dalam kehidupanya dunia akirat
ini tugas orang tua pada anak –anaknya kawan.
kalau perlu di Riadhoi…
untuk kesuccesan anak –anak kita dalam belajar atau dalam menempuh kehidupan di dunia ini kawan.
kalau perlu di Riadhoi…
untuk kesuccesan anak –anak kita dalam belajar atau dalam menempuh kehidupan di dunia ini kawan.
Kita kembali pada tiga poin diatas tersebut…kawan
tiga poin ini harus di
kombinasikan
itu harus di lakukan dan jangah setengah setengan untuk melakukan hal ini
itu harus di lakukan dan jangah setengah setengan untuk melakukan hal ini
tiga point itu antara lain :
“Addibu auladakum ‘ala tsalatsa
khisholin, Hubby Nabiyikum wa hubby ahli baity wal qiroatul qur’an”
Artinya : Didiklah anak-anak
kalian atas tiga perkara :
Mencintai Nabi Saw, Mencintai Keluarga, Dan mencintai membaca Al Quran.
Mencintai Nabi Saw, Mencintai Keluarga, Dan mencintai membaca Al Quran.
Tiga poin ini sangatlah berkaitan
dan bersinggungan dan ini harus berjalan semuanya..
Saudara –saudariku semuanya…
Di Sini aq akan mengupas per poin
diantara tiga itu satu per satu.Kawan…
@ . HUBBY NABIYIKUM….
Mencintai Nabi Saw.
Seorang muslim itu seyogyanyalah harus mencintai
Nabinya Mencintai keluarga Nabinya
Mencintai keturunanya..
maka untuk itu kawan …
Apabila kita memiliki keturunan ,
memiliki putra –putri yang sudah dewasa
yang sudah bisa belajar maka wajib hukumnya memberi pelajaran arahan pada putra
–putri kita pada keturunan kita untuk
menggenalkan dan mencintai Rasululloh Saw dan Ahli bait nya.kawan…
Mencintai Rasululloh Saw dan
Ahli baitnya adalah bagian dari iman kita
mengajarkan anak-anak kita
,
keturunan kita untuk mencintai Nabi Saw adalah pondasi utama yg terbaik bagi keturunan kita .
keturunan kita untuk mencintai Nabi Saw adalah pondasi utama yg terbaik bagi keturunan kita .
mengapa demikian..
Karena Rasululloh Saw adalah Suri Tauladan yg baik
yang mempunyai aklaq yg baik yang
bisa di jadikan contoh/motifasi umat
manusia dalam pergaulan di dunianya.
Ajari anak –anak kita untuk
mencintai Nabi Saw agar anak –anak kita bisa meniru adab Rasululloh Saw dalam
kehidupanya
baik dari segi agama dan
pergaulanya di masyarakat.
Beri tau anak –anak kita tentang
sejarah Nabi Saw tentang sifat -sifatnya ceritakan pada anak kita tentang
biografinya
@ WA HUBBY AHLI BAITYHY.
Ajarkan pula agar anak- anak
kita untuk mencintai Keluarga.
Di Sini :
Harus kita beritau Tentang
Keluarganya Nabi SAW pada anak kita .kita jelaskan keluarga Rasululloh Saw pada
anak-anak kita
agar anak-anak kita mengetaui
hal tersebut.
Setelah itu anak –anak juga harus
kita beri tau keluarga kita keluarga ayah ibu atau nenek kita agar anak –anak kita paham dan mengerti
keluarganya saudara-saudaranya agar anak –anak kita
punya cinta kasih sayang sesama keluarganya kita bina Tali silahturohmi tali persaudaraan pada anak –anak kita.
punya cinta kasih sayang sesama keluarganya kita bina Tali silahturohmi tali persaudaraan pada anak –anak kita.
Untuk wa khubby ahli bathihy…
ini kalau saya kupas saya
jlentrehkan itu banyak sekali materinya karena banyak defisi –defisinya
pandangan-pandanganya dari para tokoh…
makanya saya ambil poinya
saja tentang wujud mencintai keluarga
secara bathiniyah untuk anak –anak kita
/keluarga kita…kawan
WUJUD KITA MENCINTAI KELUARGA KITA
MENCINTAI ANAK KITA.
maka langkah yg perlu kita ambil
dan di lakukan adalah…
berikan anak kita keluarga kita
“ kasih sayang, cinta, empati, kebersamaan
,perhatian,dengar keluh kesahnya,materi bisa di cari bersama.
perhatian cinta empati dan kasih sayang itu
harus di anulirkan pada mereka..”
dan semua itu belum selesai…..
keluarga, anak tidak hanya butuh materi saja…..
cinta ,perhatian empati kasih sayang atau yg lainya ….
keluarga, anak tidak hanya butuh materi saja…..
cinta ,perhatian empati kasih sayang atau yg lainya ….
Tapi mereka juga perlu asumsi
bathiniyah
kekuatan bathiniyah kita, do’a kita,sentuhan
kholbi kita sentuhan kasih sayang hati nurani/khulub kita pada anak-anak kita
pada keluarga kita pada ayah ibu kita pada
saudara-saudari kita.
ingat ini remeh tapi ini sangat
vital.itu yang di butuhkan mereka anak –anak kita – keluarga kita kawan
Klau perlu Riadhoh untuk
anak-anak kita keluarga kita itulah wujud
cinta kita klau benar-benar
mencintai anak-anak kita dan keluarga kita kawan.
lanjut pak eko…….
@ WAL QIRO’ATUL QUR’AN.
Mencintai untuk membaca Al qur’an.
IQRO’
Kita membiasakan anak- anak kita
untuk bisa membaca Al quran mempelajari
Al quran dan tartilnya.
globalnya ajari anak-anak
kita agar bisa membaca dan tau
tentang kalam illahi (berupa pengetauan
baik agama atau umum).
agar anak –anak kita tidak gabtek
terhadap pengetauan baik agama atau umum terutama Al quran.Klau bisa Hafid Al
QURAN.
jadikan Al QURAN Sahabat kita
sahabat anak –anak kita ,kita, anak anak kita biasa kan untuk dekat dengan Al
QURAN dalam arti membiasakan membaca /mempelajari tentang Al Quran meskipun ditengah hinggar bingarnya dan
tekanan jaman yg serba modern ini.
Dekat terhadap Al qur’an dengan
anak –anak usahakan sejak dari dini itu kita mulai agar anak-anak terbiasa.
dan untuk hal tersebut memang
sulit agar anak-anak dekat /belajar Alquran apalagi dengan gempuran media game
acara televisi saat ini 24jam.
lalu langkah apa yang harus kita
ambil agar anak –anak mau belajar Al
QURAN.
Di samping anak harus belajar al
quran pada guru atau kita…
maka kita harus berupaya berdo’a pada Allah Swt agar anak kita mau dan
bisa belajar Al QURAN /Pengetauan lainya.
itu penting dan berdoanya jangan
satu dua kali saja .itu sama bohongnya.
“KEKUATAN DO’A ADA PADA ISTIQOMAH ‘
Istiqomah dari orang yang berdo’a
itu adalah power yang luar biasa untuk dekat pada ALLAH SWT,Amin.Ya Robby.
Pandangan Gus Miek dalam mendidik
anak saat ini:
Zaman saat ini mendidikanak itu
dengan Fatikah.
Dandani anak, dandani bojo,ngawe cangkem ngawe teori /kata-kata/nasehat wes ora usum dino iki.
terus kepriye..?
Sing usum sak iki zaman melenium
sak iki untuk mendidik anak ,istri,
keluarga.untuk memperbaikinya.
piye kang?
SING USUM SAK IKI GAWE GETARAN
BATHINIYAH KEKUATAN KHOLBI KEKUATAN
KULUB KEKUATAN DO’A SOKO BASHIRO KITA.
Fatekahi .
Bojo .dulur –dulur e( Keluargane
kbeh).Anak –anak e ,siji –siji ben dino
mari sholat fardu /sunah di doa kan tiap malam ,copo weruh engko kenex
sinare utowo NUR nya AL Fatekah( Amergo Ridhone
Marang Gusti ALLAH).dadi kebukak anak-anak e ,bojone ,keluargane.dulur –dulure
kabeh iso sholeh –sholekah beriman dening ALLAH SWT.Amin .
Gelem nyantri gelem ngaji gelem sholat ngerti agomo .trus copo sing seneng ayo..
Gelem nyantri gelem ngaji gelem sholat ngerti agomo .trus copo sing seneng ayo..
Semua butuh pejuangan dan
pengorbanan tidak bin salabin abrak ka dabrak
dan perjuangan itu pahit rasanya
koyok kopi….
sik tinggal ngopi sik…kawan.
yang namanya menjaga ke
istiqomah an/ rutinitas dalam beribadah itu juga pait…rasanya.
GETARAN HATI, JIWA
adalah
alternative terakir untuk mendidik anak istri kita keluarga kita untuk
memperbikinya agar lebih baik dan beriman agar success dunia akirat untuk
mereka keluarga kita.
Ulamak –ulamak kuno dulu
Kyai-Kyai kita zaman dulu selalu mengunakan amalan ini,
BERIADHOH.(tirakat/berpuasa/Beribadah)
Mendo’a kan untuk Santri-santriwatinya.keluarganya agar beriman sholeh-
sholekhah, selamat dunia akirat success dunia akirat dan paham juga mengerti
agama ALLAH Swt.Amin ALLAH HUMA Amin.
dan itu tidak sehari dua hari
atau per bulan tidak…
tapi tahunan juga istiqomah dalam beriadhoh.
tapi tahunan juga istiqomah dalam beriadhoh.
itu Bopo Kyai kita jaman
dulu..
RIADHOHNYA Seprti itu
RIADHOHNYA Seprti itu
malam hari sholat lail siang
harinya puasa…bro…itu jaman dulu…
tapi saat ini zaman now……
Ulamak –ulamak zaman dulu suka
dalam beriadhoh…terutama mereka yang punya pondok -pesantren di wilayah
timur.Kediri.Nganjuk Jombang Surabaya.Pasuruan.Pandaan Malang dll.itu yang aq
ketaui…
ini kelemahan kita ,kekurangan
kita ,dalam ke pahaman diri kita kurang dan tidak mengunakan power hati.
pada hal power hati adalah inti sumber dari kekuatan kehidupan manusia di alam semesta .
pada hal power hati adalah inti sumber dari kekuatan kehidupan manusia di alam semesta .
Maka untuk itu kawan mari kita contoh Ulamak –ulamak kuno para
Bopo KYAI Sepuh kita dalam mendidik para
santri-santriwatinya Para putra
–putrinya dan keluarganya dengan cara beriadhoh
MENGETARKAN HATINYA
Di
hadapan Maha pencipta itu dari segi kholbinya
dan dari segi fisik di ajari
fikiranya dengan kalam –kalam illahi (pengetauan baik AGAMA atau Umum).
mari kawan mulai saat ini gunakan
getaran hati untuk mendidik anak-anak kita .istri kita .keluarga kita agar
beriman pada Allah swt jadi sholeh-sholekhah untuk success dunia akirat.Amin,
Kawan…dimanapun kalian berada…
ini juga aq sadurkan pola
mendidik anak dengan pandangan dari IMAM AL GHAZALI :
Di dalam kitab Siyarus Salikin, Imam Al-Ghazali Rahimahullahu Taala berkata:
Wajib ke atas ibu bapa memelihara anak daripada segala kejahatan dan maksiat serta menyuruh anak berbuat kebaikan dan melakukan amal ibadat.
Dosa anak terpikul di bahu orang tuanya jika dibiasakan anak dengan perkara kejahatan.
Melindungi anak daripada api neraka akhirat dengan memberikan didikan dan mengasuh serta mengajarkan akhlak yang elok dan menjaganya daripada berkawan dengan orang yang buruk perangai dan tingkah laku.
Tidak membiasakan anak dengan bersenang-senang, bermewah-mewahan yang akan menyebabkan anak akan mensia-siakan usia mengejarnya apabila dewasa kelak.
Tidak menyusukan anak dan menjaga anak kecuali kepada wanita yang solehah lagi berpegang teguh pada agama dan memakan hasil yang halal. Air susu dari yang halal itu ada berkatnya dan perangai anak itu mengikut perangai orang yang menjaga dan melalui air susu wanita yang menyusukannya.
Apabila anak ada perasaan malu (tanda telah 'tamyiz' iaitu berkemampuan membedakan), hendaklah mengasuhnya selaras dengan kehendak hukum syariat yang merupakan sebahagian dari iman.
Mengajarkan anak adab sopan santun ketika makan dan perlu membiasakan anak memakan roti kosong tanpa lauk pada waktu tertentu agar terbiasa tidak perlu makan banyak. Menggalakkan anak bersifat murah hati dan tidak tamak dengan mengajarnya memberi makanan pada orang lain.
Menggalakkan anak memakai pakaian berwarna putih dan melarang anak lelaki memakai sutera dan melarangnya memakai pakaian berlawanan jantina.
Anak yang dibiasakan berkawan dengan anak yang biasa bermewah-mewah, bersenang-senang, bersuka-suka nescaya akan menjadi anak yang bersifat buruk akhlaknya iaitu akan banyak berdusta, dengki, mencuri, kuat fitnah, suka berkelahi, banyak cakap/ketawa, banyak menipu yakni kurangnya perasaan malu.
Hendaklah selalu mengajak anak ke tempat pengajian pelajari Quran, Hadis, Tasauf, kisah nabi dan kisah golongan Aulia serta orang-orang soleh.
Menyanjung, memuji, mengupah anak apabila anak melakukan tingkahlaku terpuji supaya membiasakannya mengekalkan berakhlak baik. Mengecam dan menegur anak secara sembunyi atas kesalahan anak.
Hendaklah melarang anak tidur di siang hari kerana tubuh anak akan lemah dan ia akan tidak sabaran
Hendaklah melarang anak berbuat sesuatu secara sembunyi-sembunyi.
Hendaklah membiasakan anak tidak membuka lutut dan segala auratnya.
Hendaklah melarang anak dari perbuatan bermegah-megah pada kawan-kawannya.
Hendaklah membiasakan anak merendah diri, hormati orang dan berlemah lembut ketika bercakap.
Hendaklah menghindari anak akan perbuatan suka akan emas, perak dan tamakkan keduanya.
Hendaklah membiasakan anak tidak berludah di tempat awam, tidak mengeluarkan hingus, tidak menggeliat, menguap di hadapan orang ramai, bertopang dagu, menyandar kepala di lengan kerana tanda malas dan kurang berhemah yang menjatuhkan martabat dan memalukan diri sendiri.
Hendaklah melarang anak banyak bercakap, ia petunjuk kurang sopan dan larang anak bersumpah sama ada benar atau palsusupaya tidak terbiasa.
Hendaklah membiasakan anak tidak memulaikan percakapan dan sekadar menjawab apa yang ditanyakan orang serta mendengarkan baik-baik apabila orang tua bercakap dengannya.
Hendaklah melarang anak bercakap yang bukan-bukan, kotor, mengutuk dan memaki orang. Dan melarang anak bercampur dengan orang yang bermulut kotor suka mengumpat seperti itu.
Selepas anak mengaji Al-Quran dan belajar izinkannya bermain-main yang elok dan beristirehat melapangkan fikiran setelah letih belajar supaya kecerdasannya tidak terbantut, tidak mematikan hatinya.
anak-anak di ajar menghormati dan mentaati ibubapa dan tidak mendurhakai, di ajar mentaati guru, pengasuh juga orang yang lebih tua darinya.
Bagi anak-anak tahap tamyiz, bapa mestilah tidak membenarkan anak meninggalkan amalan Thaharah, solat dan suruhlah berpuasa beberapa hari di bulan Ramadhan.
Ajarkan kanak-kanak hukum-hukum syariat, takutkannya dengan dosa-dosa mencuri, memakan yang haram, berdusta, berkhianat, bercakap kotor dan perbuatan buruknya.
Sabda Rasulullah SAW: “anak-anak yang bapanya masih ada di sapu kepalanya hingga ke belakang. Anak yatim yang bapanya telah tiada di sapukan kepalanya hingga ke depan kepalanya.” (HR Bukhari)
Sabda Rasulullah SAW lagi: “Jika engkau mahu hatimu menjadi lembut dan mencapai hajatmu, maka kasihanilah anak yatim, sapulah kepalanya dan berilah ia makananmu nescaya hatimu menjadi lembut dan hajatmu tercapai.” (HR Thabrani)
Wajib ke atas ibu bapa memelihara anak daripada segala kejahatan dan maksiat serta menyuruh anak berbuat kebaikan dan melakukan amal ibadat.
Dosa anak terpikul di bahu orang tuanya jika dibiasakan anak dengan perkara kejahatan.
Melindungi anak daripada api neraka akhirat dengan memberikan didikan dan mengasuh serta mengajarkan akhlak yang elok dan menjaganya daripada berkawan dengan orang yang buruk perangai dan tingkah laku.
Tidak membiasakan anak dengan bersenang-senang, bermewah-mewahan yang akan menyebabkan anak akan mensia-siakan usia mengejarnya apabila dewasa kelak.
Tidak menyusukan anak dan menjaga anak kecuali kepada wanita yang solehah lagi berpegang teguh pada agama dan memakan hasil yang halal. Air susu dari yang halal itu ada berkatnya dan perangai anak itu mengikut perangai orang yang menjaga dan melalui air susu wanita yang menyusukannya.
Apabila anak ada perasaan malu (tanda telah 'tamyiz' iaitu berkemampuan membedakan), hendaklah mengasuhnya selaras dengan kehendak hukum syariat yang merupakan sebahagian dari iman.
Mengajarkan anak adab sopan santun ketika makan dan perlu membiasakan anak memakan roti kosong tanpa lauk pada waktu tertentu agar terbiasa tidak perlu makan banyak. Menggalakkan anak bersifat murah hati dan tidak tamak dengan mengajarnya memberi makanan pada orang lain.
Menggalakkan anak memakai pakaian berwarna putih dan melarang anak lelaki memakai sutera dan melarangnya memakai pakaian berlawanan jantina.
Anak yang dibiasakan berkawan dengan anak yang biasa bermewah-mewah, bersenang-senang, bersuka-suka nescaya akan menjadi anak yang bersifat buruk akhlaknya iaitu akan banyak berdusta, dengki, mencuri, kuat fitnah, suka berkelahi, banyak cakap/ketawa, banyak menipu yakni kurangnya perasaan malu.
Hendaklah selalu mengajak anak ke tempat pengajian pelajari Quran, Hadis, Tasauf, kisah nabi dan kisah golongan Aulia serta orang-orang soleh.
Menyanjung, memuji, mengupah anak apabila anak melakukan tingkahlaku terpuji supaya membiasakannya mengekalkan berakhlak baik. Mengecam dan menegur anak secara sembunyi atas kesalahan anak.
Hendaklah melarang anak tidur di siang hari kerana tubuh anak akan lemah dan ia akan tidak sabaran
Hendaklah melarang anak berbuat sesuatu secara sembunyi-sembunyi.
Hendaklah membiasakan anak tidak membuka lutut dan segala auratnya.
Hendaklah melarang anak dari perbuatan bermegah-megah pada kawan-kawannya.
Hendaklah membiasakan anak merendah diri, hormati orang dan berlemah lembut ketika bercakap.
Hendaklah menghindari anak akan perbuatan suka akan emas, perak dan tamakkan keduanya.
Hendaklah membiasakan anak tidak berludah di tempat awam, tidak mengeluarkan hingus, tidak menggeliat, menguap di hadapan orang ramai, bertopang dagu, menyandar kepala di lengan kerana tanda malas dan kurang berhemah yang menjatuhkan martabat dan memalukan diri sendiri.
Hendaklah melarang anak banyak bercakap, ia petunjuk kurang sopan dan larang anak bersumpah sama ada benar atau palsusupaya tidak terbiasa.
Hendaklah membiasakan anak tidak memulaikan percakapan dan sekadar menjawab apa yang ditanyakan orang serta mendengarkan baik-baik apabila orang tua bercakap dengannya.
Hendaklah melarang anak bercakap yang bukan-bukan, kotor, mengutuk dan memaki orang. Dan melarang anak bercampur dengan orang yang bermulut kotor suka mengumpat seperti itu.
Selepas anak mengaji Al-Quran dan belajar izinkannya bermain-main yang elok dan beristirehat melapangkan fikiran setelah letih belajar supaya kecerdasannya tidak terbantut, tidak mematikan hatinya.
anak-anak di ajar menghormati dan mentaati ibubapa dan tidak mendurhakai, di ajar mentaati guru, pengasuh juga orang yang lebih tua darinya.
Bagi anak-anak tahap tamyiz, bapa mestilah tidak membenarkan anak meninggalkan amalan Thaharah, solat dan suruhlah berpuasa beberapa hari di bulan Ramadhan.
Ajarkan kanak-kanak hukum-hukum syariat, takutkannya dengan dosa-dosa mencuri, memakan yang haram, berdusta, berkhianat, bercakap kotor dan perbuatan buruknya.
Sabda Rasulullah SAW: “anak-anak yang bapanya masih ada di sapu kepalanya hingga ke belakang. Anak yatim yang bapanya telah tiada di sapukan kepalanya hingga ke depan kepalanya.” (HR Bukhari)
Sabda Rasulullah SAW lagi: “Jika engkau mahu hatimu menjadi lembut dan mencapai hajatmu, maka kasihanilah anak yatim, sapulah kepalanya dan berilah ia makananmu nescaya hatimu menjadi lembut dan hajatmu tercapai.” (HR Thabrani)
Sekian dulu dari kami .kurang
lebihnya kami mohon maaf apabila ada tulisan kami yg kurang berkenan atau
adanya kesalahan dalam tulisan ini kami mohon maaf sebanyak –banyaknya dan
apabila ada kebaikan dalam tulisan ini itu semata-mata hanya karena ALLAH
Swt.yang punya kebenaran.kami juga menerima saran kritik dari tulisan ini untuk koreksi kedepanya agar
lebih baik.Amin .Ya Rabbal alamin.
Terima kasih.
LAMONGAN .18.10.2018.
MARWAN NGANJUK.
Komentar
Posting Komentar