Langsung ke konten utama

Sorga Ma' wa

"WAHAI JIBRIL..SEKIRANYA KAMU TERBANG SELAMA TIGA RATUS RIBU TAHUN..TAKKAN BISA MENCAPAI SEPERSEPULUHNYA PAHALA SHALAT UMAT MUHAMMAD..."

Rasulullah SAW bersabda :

"Allah SWT menciptakan Malaikat Jibril As dengan rupa yang sebaik-baiknya dan DIA jadikan enam ratus sayap dan tiap-tiap sayap jaraknya antara timur sampai barat".

Dengan penciptaan yang luar biasa itu, maka Jibril berkata kepada Allah SWT :

"Yaa Allah, adakah Engkau telah menciptakan makhluk lain yang lebih indah rupanya daripada aku ?".

Allah SWT menjawab : "Tidak ada..."

Maka bangkitlah Jibril As, lalu shalat dua rakaat, sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah SWT..Dimana tiap rakaatnya, saat berdiri dia lakukan selama dua puluh ribu tahun!

Ketika selesai shalat, Allah SWT berfirman :

"Wahai Jibril, kamu telah menyembah-Ku dengan bersungguh-sungguh dan tidak ada satupun yang menyembah AKU seperti ibadahmu itu...Akan tetapi, akan datang pada akhir zaman, seorang Nabi mulia yang AKU kasihi, bernama Muhammad..,

"Dia mempunyai umat yang lemah, lagi berdosa...Mereka melakukan shalat dua raka'at, kadang lalai, tidak sempurna dan dalam waktu yang sebentar saja...Namun, demi Rahmat-Ku, shalat mereka lebih AKU sukai daripada shalatmu itu...Itu karena, shalat mereka berdasarkan perintah-Ku, sedangkan kamu melakukan shalat tanpa perintah-Ku".

Lalu Malaikat Jibril bertanya :

"Yaa Allah...Apakah yang Engkau berikan kepada mereka, sebagai balasan atas ibadah mereka?"

Allah SWT menjawab, "Aku berikan mereka Surga Ma'wa".

Mendengar nama Surga Ma'wa, Jibril pun meminta izin kepada Allah SWT untuk melihat Surga itu dan Allah mengabulkan permintaan Jibril..Maka dengan perasaan senang, lalu ia mengepakkan seluruh sayap-sayapnya dan terbang..Setiap kali ia buka sepasang sayapnya, ia dapat menempuh jarak sejauh perjalanan tiga ratus ribu tahun dan setiap kali ia tangkupkan sayapnya, ia dapat menempuh jarak seperti itu juga.

Malaikat Jibril terbang sedemikian rupa selama tiga ratus tahun, namun ia tidak mampu melihat Surga Ma'wa..Kemudian hinggaplah ia pada bayang-bayang sebuah pohon dan ia pun sujud kembali kepada Allah SWT, lalu dalam sujudnya ia berkata :

"Yaa Allah..Adakah aku telah mencapai separuh Surga itu atau sepertiga, atau seperempatnya ?".

Allah SWT menjawab :

"Wahai Jibril, sekiranya kamu terbang selama tiga ratus ribu tahun lagi dan AKU berikan kepadamu kekuatan lagi seperti kekuatanmu saat ini, serta AKU tambah sayap-sayapmu dan kamu terbang, seperti yang telah kamu lakukan...Kamu tidak akan mencapai sepersepuluhnya dari apa yang AKU berikan kepada umat Muhammad, sebagai balasan atas shalat mereka dua raka'at".

Subhanallah..Alhamdulillah..Betapa beruntungnya kita karena telah Allah taqdirkan kita sebagai Umat Nabi Muhammad SAW...Aamiin...

Allahuma sholi 'ala sayidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'ala 'alihi wa shohbihi wa salim

(tahukah berapa jarak 300.000 tahun perjalanan yang dilakukan malaikat Jibril?  Baiklah mari kita hitung. Telah diketahui bahwa Malaikat Jibril adalah mahluk mulia yang dibuat dari nur atau cahaya, bahkan lebih tinggi dari cahaya. Oleh sebab itu bila menurut relavitas Eintein kecepatan bergerak atau terbang dari malaikat Jibril minimal sama dengan kecepatan cahaya. Atau c = 10^8 m.det^-1, maka jarak 300.000 tahun perjalanan Jibril = jarak 300.000 tahun cahaya atau  300.000 x 360 x 24 x 60 x 60 x 3 x 10^8 meter = 279936 x 10^13 km. Jarak ini jauh melampaui jarak terjauh bintang yang diketahui saat ini yang hanya mencapai maksimum 7000 tahun cahaya).
Begitu juga setiap menutupkan sayap padahal ia terbang selama tiga ratus ribu tahun serta memiliki sayap tiga ratus pasang sayap atau enam ratus buah. Namun sejauh itu ia belum berhasil mencapai tujuannya yaitu Surga Ma'wa.
Setelah merasa begitu letih Jibril-pun beristirahat disebuah pohon raksasa dia bersujud kepada ALLAH SWT seraya mengadu : " Ya ALLAH, apakah perjalanku telah sampai separuhnya, ataukah baru dua pertiga atau bahkan separuhnya ?
"ALLAH SWT berfirman kepadanya : " Hai Jibril walau pun kau mampu terbang tiga ratus ribu tahun dengan sayap-sayapmu yang sudah ada dan AKU tambah lagi enam ratus sayap, niscaya kamu tidak akan sampai kepada  sepersepuluh dari perpuluhan yang telah AKu-berikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan shalat dua raka'at yang mereka kerjakan!
Subhanallah, kedudukan Jibril yang demikian mulianya saja, masih belum mampu mencapai Surga Ma'wa, coba renungkan kaum muslimin alangkah bodohnya kalian jika masih banyak yang ngeyel tidak mau menjalankan sholat yang telah diperintahkan Alloh SWT kepada kita.
Kenyataannya di dunia ini diantara saudara-saudara kita masih banyak terlihat kaum muslimin yang tidak tahu diri, masih banyak yang meninggalkan logika akal sehatnya, berani-beraninya meninggalkan shalat. Padahal jika ia mengetahui tak dapat dilukiskan akan ada penyesalan luarbiasa sepanjang masa jika ia berani meninggalkan kewajiban yang diperintahkan langsung oleh Alloh SWT. Naudzubillahimindzalik....
Alangkah beruntungnya umat Muhammad yang istiqomah mengerjakan perintah sholat tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.  Demikian besar ganjaran yang diberikan Alloh SWT kepada kaum muslimin yang secara konsisten penuh dengan ketulusan mengerjakan perintah shalat. Sudah sangat wajar dan seharusnya demikian, ibadah yang kita lakukan sholat dan ibadah-ibadah yang lainnya,  hanya ditujukan kepada-Alloh semata.

SURGA MA'WA

Hisyam bin Yahya al-Kinaniy berkata, “Kami berperang melawan bangsa Romawi pada tahun 38 H yang dipimpin oleh Maslamah bin Abdul Malik. Dalam pertempuran itu ada di antara kami seorang lelaki yang bernama Sa’id bin Harits yang terkenal banyak beribadah, berpuasa di siang hari, dan shalat di malam hari.

Saya melihat orang itu adalah orang yang sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah, baik siang maupun malam hari. Jika dia tidak sedang melakukan shalat atau ketika kami berjalan-jalan bersama, saya lihat dia tidak pernah lepas dari berdzikir kepada Allah dan membaca Al-Qur’an.

Pada suatu malam ketika kami melakukan pergantian jaga (saat mengepung benteng Romawi), sungguh saat itu kami dibuat bingung olehnya. Saat itu saya katakan kepadanya, ‘Tidurlah sebentar karena kamu tidak tahu apa yang akan terjadi pada musuh. Jika terjadi sesuatu agar nantinya kamu dalam keadaan siaga.’

Lalu dia tidur di sebelah tenda sedangkan saya berdiri di tempatku berjaga. Di saat itu saya mendengar Said berbicara dan tertawa, lalu mengulurkan tangan kanannya seolah-olah mengambil sesuatu kemudian mengembalikan tangannya sambil tertawa. Kemudian ia berkata, ‘Semalam.’ Setelah berkata seperti itu tiba-tiba ia melompat dari tidurnya dan terbangun dan bergegaslah dia bertahlil, bertakbir, dan bertahmid.

Lalu saya bertanya kepadanya, ‘Bagus sekali, wahai Abul Walid (panggilan Sa’id), sungguh saya telah melihat keanehan pada malam ini. Ceritakanlah apa yang kau lihat dalam tidurmu.’

Dia berkata, ‘Aku melihat ada dua orang yang belum pernah aku lihat kesempurnaan sebelumnya pada selain diri mereka berdua. Mereka berkata kepadaku, ‘Wahai Sa’id, berbahagialah, sesungguhnya Allah swt. telah mengampuni dosa-dosamu, memberkati usahamu, menerima amalmu, dan mengabulkan doamu. Pergilah bersama kami agar kami menunjukkan kepadamu kenikmatan-kenikmatan apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu.’

Tak henti-hentinya Sa’id menceritakan apa-apa yang dilihatnya, mulai dari istana-istana, para bidadari, hingga tempat tidur yang di atasnya ada seorang bidadari yang tubuhnya bagaikan mutiara yang tersimpan di dalamnya. Bidadari itu berkata kepadanya, “Sudah lama kami menunggu kehadiranmu.” Lalu aku berkata kepadanya, “Di mana aku?” Dia menjawab, “Di surga Ma’wa.” Aku bertanya lagi, “Siapa kamu?” Dia menjawab, “Aku adalah istrimu untuk selamanya.”

Sa’id melanjutkan ceritanya. “Kemudian aku ulurkan tanganku untuk menyentuhnya. Akan tetapi dia menolak dengan lembut sambil berkata, ‘Untuk saat ini jangan dulu, karena engkau akan kembali ke dunia.’ Aku berkata kepadanya, “Aku tidak mau kembali.” Lalu dia berkata, “Hal itu adalah keharusan, kamu akan tinggal di sana selama tiga hari, lalu kamu akan berbuka puasa bersama kami pada malam ketiga, insya Allah.”

Lalu aku berkata, “Semalam, semalam.” Dia menjawab, “Hal itu adalah sebuah kepastian.” Kemudian aku bangkit dari hadapannya, dan aku melompat karena dia berdiri, dan saya terbangun.

Hisyam berkata, “Bersyukurlah kepada Allah, wahai saudaraku, karena Dia telah memperlihatkan pahala dari amalmu.” Lalu dia berkata, “Apakah ada orang lain yang bermimpi seperti mimpiku itu?” Saya menjawab, “Tidak ada.” Dia berakta, “Dengan nama Allah, aku meminta kepadamu untuk merahasiakan hal ini selama aku masih hidup.” Saya katakan kepadanya, “Baiklah.”

Lalu Sa’id keluar di siang hari untuk berperang sambil berpuasa, dan di malam hari ia melakukan shalat malam sambil menangis. Sampai tiba saatnya, dan sampailah malam ketiga. Dia masih saja berperang melawan musuh, dia membabat musuh-musuhnya tanpa sekalipun terluka. Sedangkan saya mengawasinya dari kejauhan karena saya tidak mampu mendekatinya. Sampai pada saat matahari menjelang terbenam, seorang lelaki melemparkan panahnya dari atas benteng dan tepat mengenai tenggorokannya. Kemudian dia jatuh tersungkur, lalu dengan segera aku mendekati dia dan berkata kepadanya, “Selamat atas buka malammu, seandainya aku bisa bersamamu, seandainya….”

Lalu ia menggigit bibir bawahnya sambil memberi isyarat kepadaku dengan tersenyum. Seolah-olah dia berharap ‘Rahasiakanlah ceritaku itu hingga aku meninggal’. Kemudian dari bibirnya keluar kata-kata, “Segala puji bagi Allah yang telah menepati janji-Nya kepada kami.” Maka demi Allah, dia tidak berucap kata-kata selain itu sampai dia meninggal.

Kemudian saya berteriak dengan suaraku yang paling keras, “Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian semua melakukan amalan untuk hal seperti ini,” dan aku ceritakan tentang kejadian tersebut. Dan orang-orang membicarakan tentang kisah itu dan mereka satu sama lain saling memberikan teguran dan nasihat. Lalu pada pagi harinya mereka bergegas menuju benteng dengan niat yang tulus dan dengan hati yang penuh kerinduan kepada Allah swt. Dan sebelum berlalunya waktu Dhuha benteng sudah bisa dikuasai berkat seorang lelaki shaleh itu, yaitu Sa’id bin Harits. Allahu a’lam


BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM.
   Syurga ma'wa merupakan tingkatan syurga keempat. Keberadaan surga ditunjukkan dengan dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Dari al-Qur’an, di antaranya adalah firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (QS. An-Najm: 13-15)
Disebutkan di dalam as-Shohihain (riwayat al-Bukhori dan Muslim) dari hadits Anas rodhiyAllohu ‘anhu dalam kisah Isro’ Mi’roj bahwa Nabi shollAllohu ‘alaihi wasallam melihat Sidrotil Muntaha dan melihat di sisinya ada Jannatul Ma’wa. Beliau bersabda,
“Kemudian Jibril membawaku pergi hingga berhenti di Sidrotil Muntaha, maka Sidrotil Muntaha itu diliputi warna-warni yang aku sendiri tidak mengetahui apa itu. Lalu beliau bersabda, “Kemudian aku masuk ke dalam surga dan ternyata di dalamnya bertahtakan mutiara dan debunya terbuat dari misik.” (HR al-Bukhori dan Muslim)
Dan di dalam riwayat lain dari Ibnu Umar rodhiyAllohu ‘anhu, Rasululloh shollAllohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian apabila mati maka akan diperlihatkan kepadanya tempat kembalinya setiap pagi dan sore. Kalau diperlihatkan bahwa dia termasuk penghuni neraka, maka dia akan menjadi penghuni neraka. Dan Jika diperlihatkan sebagai penghuni surga, maka dia akan menjadi penghuni surga. Lalu dikatakan, “Inilah tempatmu hingga Alloh membangkitkanmu pada hari Kiamat.” (HR al-Bukhori dan Muslim)
https://zuhud.wordpress.com/islamic/tentang-surga/
    
        Surga Ma’wa diciptakan oleh Allah swt dari zamrud hijau. Calon penghuninya adalah:
- Orang-orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah:19)
- Orang-orang yang takut pada kebasaran Allah swt dan menahan diri dari hawa nafsu buruk. “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal (nya).” (QS. An-Nazi’at:40-

*```Sahabat jika artikel ini bermanffat silhkan dibagikan sampaikan walau satu ayat```*

Rasullullah S.A.W bersabda,`Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mrngamalkan ,walaupun yang menyampaikan sudah tiada(meningal dunia) ,dia tetap memperoleh pahala,"(HR,Bukhari)

Aamiin Ya Robbal Alamiin..

Komentar

  1. Assalamualaikum wr wb ... Shalat 2 rakaat apa yg dimaksud ALLAH ketika berfirman kepada Jibril AS ? Terima kasih 🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDIDIK ANAK ZAMAN NOW

                                                                                                                                                                                          “MENDIDIK ANAK DI ZAMAN NOW” Ada tiga poin utama untuk mendidik anak di zaman sekarang saat ini zaman yg serba moderent yg pengaruhnya luar biasa dampaknya luar biasa maka kita harus berhati –hati dalam mendidik anak –anak kita   saat ini kawan. Anak   tidak hanya di bekali ilmu teori pengetauan saja atau teori   agama saja anak tidak hanya di titipkan atau di didik disekolah saja atau lembaga pendidikan lainya Mendidik anak tidak hanya kita memasrahkan anak pada gurunya/ustadnya saja Kita sebagai orangtua harus punya andil yg besar dalam mendidik anak. lalu bagaimana   dan apa yang di lakukan orang tua   dalam mendidik anak , kalau kita se bagai orang tua tidak punya pengetauan untuk mendidik anak baik agama atau umum? kawan Renungkanlah…. Saat ini telah banyak

HUT lamongan

 🌼⭐ Sejarah Kabupaten Lamongan  ⭐🌼 Kabupaten Lamongan berada di sebelah barat dari Kota Surabaya berjarak sekitar 49 km. Lamongan menjadi salah satu jalur Panturs atau Pantai Utara Jawa yang menghubungkan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jaya dan Banten. Salah satu Jalan Raya  terpanjang yang dibuat pada masa Gubernur Jenderal Belanda, Herman Willem Daendels juga melewati Kabupaten Lamongan.  Kota Lamongan yang secara geografis berada dalam koordinat  : 7.12° LS 112.42°BT menjadi ibukota dari Kabupaten Lamongan.  Kota Lamongan berjuluk Kota Soto, karena Soto menjadi kuliner khas dari Kabupaten Lamongan, selain tahu campur.  Dua kuliner ini memang berasal dari Lamongan dan sangat dikenal di daerah lain. Motto dari Kota Lamongan adalah Mêmayu Raharjaning Pråjå.  Hari jadi Lamongan diterapkan pada tanggal  26 Mei 1569 sebagai peringatan Rangga Hadi diwisuda menjadi Tumenggung Lamong, dengan gelar Tumenggung Surajaya. Kabupaten Lamongan mempunyai luas wilayah  1.812,80 k

Pidato 2

  Assalamualaykum W.R.W.B. ALHAMDULILLAHIROBBIL ALAMIN, ASSOLATU WASSALAMU ‘ALA ASROFIL AMBIYA IWAL MURSALIN, WA A’LA ALIHI WA SOHBIHI AJ MA’IN, AMMA BA’DU. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan sukur kepada Allah S.W.T., karena Dia telah memberikan ni’mat kepada kita, sehingga kita bisa hadir ditempat yang kita cintai ini.... Kemudia solawat dan salam kita tujukan kepada nabi Muhammad S.A.W. karena beliau telah membawa kita dari alamjahiliyah menuju alam islamiyah seperti yang kita rasakan pada saat ini.. Adapun judul kultumkita pada kesempatan kali ini adalah: MENUNTUT ILMU   Rasulullah pernah bersabda, yang artinya: Tuntutlah ilmu mulai dari kecil sampai kamu meninggal dunia... Rasulullah telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu, sebab oleh karena ilmu-lah, seseorang bisa hidup bahagia. Apabila kita hendak bahagia didunia,maka kita harus mempelajari ilmu-ilmu tentang dunia. Apabila kita hendak bahagia hidup diakhirat, maka kita harus mempelajari ilmu-ilmu tengtang akhirat